Apa inginku?


Tidak ada manusia yang sempurna. Tuhan menciptakan setiap manusia dengan kelebihan dan kekurangannya. Itu sebabnya manusia harus hidup berdampingan untuk melengkapi kekurangan orang lain dengan kelebihan yang dimilikinya dan melengkapi kekurangannya dengan kelebihan yang dimiliki oleh orang lain.
Setiap orang memiliki keinginan yang berbeda-beda. Keinginan untuk melengkapi hidupnya, membuat hidupnya menjadi lebih berwarna dan menyenangkan. Sebagian manusia memiliki keinginan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, sehingga ia bisa mencapainya dengan mudah. Tetapi adapula orang yang memiliki keinginan yang tidak sesuai dengan kemampuan atau bakat yang dimilikinya, sehingga cukup sulit untuk mendapatkannya. Butuh usaha dan kerja keras yang ekstra untuk mendapatkannya.
Bagaimana dengan keinginanku? Apakah aku menginginkan sesuatu yang sulit atau lebih mudah untuk kudapatkan? Itu lah permasalahannya. Aku tak mengetahui apa sebenarnya keinginanku. Ada dibagian mana kemampuanku. Keinginan apa yang mudah kudapatkan dengan kemampuan yang ada pada diriku. Semuanya menjadi lebih sulit. Atau aku yang mempersulit diriku. Menjadikan keinginanku menjadi lebih lama untuk kuusahakan agar kudapatkan. Karena aku tidak menetapkan apa yang akan kucapai suatu hari nanti.
Aku berpikir satu keinginan yang ingin ku capai, yaitu kebahagiaan orang tua ku. Tapi anak mana yang tidak ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Mungkin dari satuhal yang kecil aku bisa memulainya. Yaitu menjadi anak yang baik dan soleha. Harta yang paling berharga bagi orang tua bukanlah emas atau berlian, tetapi anak yang soleh dan soleha. Aku akan berusaha.
Keinginan lain yang kupikirkan adalah aku ingin memiliki sebuah rumah makan atau kedai kecil yang nantinya akan dikunjungi oleh banyak orang, lebih banyak pendatang akan menjadi lebih menarik. Itu akan tercapai mungkin dalam waktu yang cukup lama. Hal pertama yang harus aku lakukan adalah mengumpulkan uang. Jadi aku harus berhemat. Berhemat! Sampai kapan aku akan mengumpulkan uang? Rasanya begitu banyak hal yang ingin kubeli, begitu banyak hal yang ingin ku kulengkapi. Yah, ternyata bertambah lagi keinginanku didalam daftar.
Pastinya dalam waktu dekat ini, aku menginginkan pekerjaan yang layak dan cocok untukku, yah menyesuaikan juga dengan kemampuanku. Muncul lagi kebingunganku. Aku tidak tahu pekerjaan apa yang cocok untukku. Apa yang ingin aku lakukan agar pekerjaanku terasa menyenangkan. Mungkin aku yang harus membuatnya menjadi menyenangkan, bukan pekerjaan tersebut yang membuatku menjadi menyenangkan. “jangan menunggu pekerjaan yang menyenangkan untuk kau dapatkan, tetapi buatlah pekerjaan yang kau miliki menjadi menyenangkan”.


Bogor, 02 Juni 2012

Komentar

  1. Jadi pekerjaan yg sekarang sudah menyenangkan belum? hehehe... bikin kerjaan sendiri aja yuk. bikin rumah makan?

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. komentar ini telah dihapus oleh penulis ...
      ternyata masih nongol sisanya. hehe. orang melihat kronologinya. #pengetahuanbaru

      Hapus
  3. hayuk mba bikin rumah makan, bikin kecil2an aja dulu. tapi harus praktek masak dulu nih.hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo praktek masak Dendeng Batokok di Imah Cai. Hehe. Oooo ternyata dirimu pengen punya (bucketlist) RM toh..... Bulan puasa ini mari berlatih berdagang. Ntar sore mau buka lapak, jualan nasi bakar di IC. Yuk?

      https://bucketlist.org/
      Orang Amerika punya istilah Bucketlist, 101 things to do before you die. Gak tahu juga bagaimana sejarahnya. Mungkin film komedi Holiwood The Bucket List tahun 2007, Jack Nicholson dan Morgan Freeman yg jadi pemicunya.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer