Bukan hanya Endometriosis, tapi juga Miom

Dari Bogor aku berangkat ke Jambi dengan rencana melakukan operasi pengangkatan kista coklat atau endometriosis. Kenapa aku tidak melakukan operasi di Bogor saja atau di Jakarta, dimana banyak dokter ahli disana? karna aku ingin selama proses pemulihan berada dekat dengan ibuku, dengan keluarga besarku.

Untuk operasi pengangkatan Kista ini aku berharap bantuan BPJS untuk soal biaya, yang katanya biaya operasi bisa di cover semuanya. Setelah membuat surat rujukan di Puskesmas Bulian, sebagai standar proses penggunaan BPJS, aku dan ibuku langsung menuju RSUD Haji Abdul Madjid Batoe. Setelah melalui beberapa proses, aku menuju Zaal Kandungan, tiba giliranku untuk menghadap Dr. Rudi. Oleh Dokter aku langsung disuruh untuk melakukan pemeriksaan dengan alat USG. Bukan Kista yang disebutkannya pertama kali, tetapi MIOM. tentu saja aku menjadi shock. MIOM, apalagi ini?
 
Kista dan Miom hasil pemeriksaan 7 Mei 2014

Kista dan Miom hasil pemeriksaan 24 Maret 2014 sebelah kanan

Kista dan Miom hasil pemeriksaan 24 Maret 2014 sebelah kiri


Ternyata yang diperkirakan oleh dokter di RSIA Hermina kemarin adalah kista ternyata salah. itu adalah MIOM. memang benar ada kista, tapi yang diukur hingga mencapai 9 cm itu bukan hanya kista, tetapi juga sekaligus Miom.

Akupun segera menghadap layar yang menunjukkan gambaran hasil dari USG yang tepat berada di samping kananku. Dr Rudi menjelaskan semuanya secara detail, yang mana Miom, dan yang mana Kista yang berada di kiri dan kanan ovariumku.

Kemudian Dr Rudi menekan bagian bawah perutku, tepat dibawah pusar. "Nih berasa benjolan disini, coba kamu rasain disini, ini miom sudah besar" aku merasakan sakit pada saat dokter menekan perutku, akupun mengikuti apa yang dokter katakan. Karna aku menekannya tidak terlalu kuat Dr Rudi membantuku menekannya hingga benar terasa ada benjolan kenyal disana.

Turun dari tempat periksa, aku duduk dikursi pasien untuk melakukan konsultasi lebih jelas. aku juga mengeluarkan semua print USG hasil pemeriksaanku sebelumnya. Dr  Rudi bahkan mengatakan bahwa dari hasil print out USG ku sebelumnya sudah jelas terlihat adanya Miom di rahimku. Kenapa dokter2 sebelumnya tidak ada yang bisa mengenali adanya Miom? *Aaarrrrggghhh bingung, sumpah bingung banget.

Setelah dilihat perbandingan hasil sebelumnya, kistaku dikiri dan kanan mengecil "YEAAYyyy" aku bisa berteriak senang untuk hal ini. tapi Miomku membesar, cukup besar, itu membuatku sedih dan juga shock.

Dr Rudi menanyakan obat apa saja yang sudah kutelan selama ini. "Tidak ada dok, dari 4 dokter yang saya temui sebelumnya tidak ada satupun obat yang diberikan, saya hanya mengontrol makanan yang saya makan".

Akupun menceritakan niatku untuk melakukan operasi kepada Dr. Rudi. Dr Rudi menjelaskan, "untuk Miom saya tidak menganjurkan untuk dilakukan tindakan operasi, nanti kalau kamu sudah punya anak bisa sekalian". Lalu bagaimana dengan kista saya? Dr Rudi tidak menyarankan untuk melakukan operasi dulu, melihat kistanya yang mengecil itu sudah cukup baik.

Dr Rudi hanya memberikan resep yang harus diminum setiap hari selama sebulan untuk melihat perkembangan Miomnya. Setelah satu bulan, aku harus melakukan kontrol lagi untuk melihat perkembangan Miom beserta Kistanya, apakah ada perubahan yang baik atau tidak.

Aku sudah pasrah dengan penyakitku. Aku berusaha untuk menerima semua kenyataan yang Tuhan hadapkan padaku. Pasti ada maksud baik dari Tuhan untuk semua ini. Yang pasti aku akan terus berusaha untuk mencapai kondisi yang lebih baik. Aku tahu, tidak hanya aku sendiri yang mengalami pengalaman ini, ada beberapa wanita lain yang juga merasakan. Doa yang terbaik untuk kita semua ya ladiesh! Keep Fighting

Komentar

  1. iya mbak yang sabar saja bukan hanya mbak yang menderita penyakit ini tapi masih banyak juga wanita di luar sana tetap iktiar dan berdo'a mbak

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer