Selamat jalan kawan

Ka Aza, Ka Bastian, Ike


Sesungguhnya hidup dan mati manusia menjadi rahasia ilahi. kita tidak pernah tahu atau bisa merencanakan kapan akan menghadap sang ilahi. Apakah saat hari itu tiba kita telah memiliki bekal yang cukup untuk bertemu dengan Nya, sang pemberi kehidupan dan pencipta alam semesta beserta isinya.

Semalam aku berpikir banyak, dan mencoba mencerna kenyataan atas informasi dan kejadian mendadak yang kuterima. Aji Muchamad Huda, teman, sahabat, kakak, yang begitu cepatnya dipanggil menghadap sang ilahi. Aku masih bisa menggambarkan dengan jelas bagaimana rupanya, bagaimana ia tersenyum, bagaimana ia mengucapkan Ka Aza saat ia menyebutkan dirinya, dan bercerita bagaimana ia begitu sayang dengan ibunya, bagaimana cara ia memperlakukan ibunya dengan begitu baik.

Aku masih bisa mengingat dengan jelas perjalanan terakhir kami menuju Pelabuhan Ratu, bercerita tentang cita-cita mu yang telah tercapai, dan cita-cita lainmu yang belum tercapai. Aku mengingat dengan jelas bahwa kau berharap bisa naik pelaminan dengan pujaan hatimu ditahun ini.

Selamat jalan ka Aza, semoga Allah telah menyiapkan tempat terbaik dan terindah untukmu. semoga Allah telah menyiapkan bidadari cantik untuk menemanimu disana. Semoga amal dan kebaikanmu diterima dengan baik oleh Nya. Semoga lantunan doa-doa dari adik, kakak, sahabat, orang tua, dan keluarga memberikan ketenangan bagimu disana. Semoga mereka yang menyayangimu ditinggalkan dengan ketabahan dan kekuatan hati atas kepergianmu.

Kak Aza, satu yang kuyakini. Allah memberikan pesan atas kepergianmu. betapa berkuasanya ia atas hidup dan mati umatnya. Allah mengingatkan kami semua dengan kepergianmu. Agar kami tidak lengah dengan kehidupan duniawi dan selalu mengingat-Nya agar kembali kepada-Nya dengan lebih 'siap'.



Komentar

Postingan Populer