Surgery, Did I ready?

Pokoknya Ike harus segera pulang, jangan ditunda lagi!” itu yang dikatakan ibuku terakhir yang kuingat. Badanku terasa bergetar, darahku mengalir deras, perutku terasa bergejolak, dan tanganku terasa dingin begitu cepatnya. Entah aku siap atau tidak. Padahal aku sudah memikirkannya sejak lama. Beberapa bulan yang lalu, tahun lalu, 7 bulan yang lalu. Sudah tidak ada lagi waktu untuk berkelit. Semuanya sudah bulat, aku harus segera melakukannya, siap atau tidak.

Bayangan benda tajam masuk kedalam perutku membuatku semakin tidak nyaman. Mencoba mengobrak-ngabrik dan menyentuh organku yang sangat vital bagi seorang perempuan membuatku semakin khawatir. Apakah akan baik-baik saja.  Apakah akan berjalan lancar sesuai dengan rencana. Apakah akan ada keputusan mendadak yang harus diambil pada saat operasi itu berjalan. Ketakutanku semakin menjadi-jadi membayangkan operasi itu tidak berjalan sesuai dengan rencana. Bagaimana bila seharusnya yang tidak diangkat harus ikut diangkat? Tuhan, aku berharap yang terbaik pada-Mu.

Komentar

Postingan Populer